Recent Posts

Breaking News
recent

State Transition Diagram


State Transition Diagram

A. Pengertian
  •  STD merupakan suatu modelling tool yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem
  •  Pada mulanya hanya digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang memiliki sifat real-time:
  •  Process Control
  •  Telephone Switching System
  •  High-Speed Data Acquisition System
  •  Military Command and Control System
  •  Dua macam cara kerja sistem ini

 Passive
Sistem tidak melakukan kontrol terhadap lingkungan (environment) tetapi lebih bersifat memberikan reaksi atau menerima data saja.
Suatu sistem yang tugasnya mengumpulkan / menerima data melalui sinyal yang dikirimkan oleh satelit.
 Active
Sistem melakukan kontrol terhadap ling-kungan secara aktif. Sistem sanggup menerima high-speed external sources of data dan dalam waktu singkat (real time) memberikan response terhadap lingkungan sesuai dengan program yang telah ditentukan

Sistem komputer yang ditempatkan pada peluru kendali atau sistem yang digunakan pada proses control.

B. Notasi
  •  State, disimbolkan dengan segi empat
  •  Transisi State atau perubahan state, disimbolkan dengan panah berarah
  •  State ialah kumpulan keadaan atau atribut yang mencirikan seseorang atau suatu benda pada waktu tertentu, bentuk keberadaan tertentu atau kondisi tertentu.
  •  Menunggu user mengisi password
  •  Memanaskan campuran kimia
  •  Menunggu instruksi berikutnya
  •  Menunggu nada panggilan
  •  dll.

C. Pembuatan State
1. Identifikasikan setiap kemungkinan state dari sistem dan gambarkan masing-masing state pada sebuah kotak. Lalu buatlah hubungan antara state tersebut.
2. Kita mulai dengan state pertama dan kemudian dilanjutkan dengan state-state berikutnya sesuai dengan flow yang diinginkan.

D. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Pada umumnya system analyst akan langsung berhadapan dengan user ketika menggambarkan STD, paling tidak pada waktu pertama kali membuat STD, baru kemudian dilakukan fine tuning atau pembetulan terhadap prosedur / flow yang keliru.
 Setelah STD selesai dibuat perlu dilakukan pemeriksaan terhadap konsistensi yang ada dengan cara:
 Apakah semua state telah didefinisikan?
Periksa kembali apakah semua state telah tercakup di dalamnya atau masih ada condition yang belum terdeteksi
 Apakah semua state dapat dicapai / diakses
Periksa apakah semua state dapat dicapai / diakses
 Apakah kita bisa exit dari setiap state?
Setiap state harus memiliki successor atau output kecuali dia merupakan final state
 Pada setiap state, apakah sistem dapat memberikan response tehadap semua condition yang mungkin terjadi?
Perubahan state harus dapat terjadi untuk segala macam kondisi, artinya sistem harus dapat pula mendeteksi bila terdapat condition / action yang tidak diharapkan (sumber)

terkait link STIKOM.EDU
alipvbb

alipvbb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.